fbpx
Alergi Kacang Image MamaBear

Pernahkah Mama mendengar bahwa kacang-kacangan bisa dijadikan sebagai ASI booster? Kacang merupakan salah satu bahan makanan kaya nutrisi yang bisa mendukung proses laktasi Mama secara optimal sehingga lancar dalam menyusui Si Kecil. Terdapat berbagai jenis kacang yang dapat dipilih sesuai selera masing-masing Mama. 

Hmmm, tapi, apa jadinya kalau setelah mengonsumsi kacang sebagai ASI booster, ternyata Si Kecil menunjukkan reaksi alergi kacang? Apa saja gejala yang mungkin timbul jika bayi alergi kacang? Simak informasi selengkapnya dalam artikel MamaBear seputar kacang sebagai ASI booster, sekaligus cara penanganan yang tepat saat Si Kecil mengalami alergi kacang!

Kacang untuk ASI Booster

Kacang-kacangan telah dikenal secara luas sebagai sumber kalsium yang baik dan memiliki peranan penting bagi tubuh. Kalsium dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi.

Kacang-kacangan juga diketahui dapat membantu meningkatkan produksi ASI selama masa laktasi. Selain itu, bahan ASI booster satu ini kaya akan vitamin K, vitamin B, serta zat besi. 

Jenis Kacang untuk Dukung Proses Laktasi

Setiap nutrisi yang terakndung dalam makanan yang dikonsumsi Mama akan diisalurkan kepada bayi melalui ASI. Maka dari itu, Mama disarankan untuk mengonsumsi bahan-bahan galactogogue yang berfungsi untuk mendukung produksi ASI.

Berikut ini adalah rekomendasi jenis kacang-kacangan yang telah dikenal sebagai ASI booster:

1. Almond

Alergi Kacang Image MamaBear

Kacang Almond merupakan sumber utama berbagai jenis nutrien penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti protein, kalsium, zat besi, zinc, dan magnesium.

Almond merupakan salah satu jenis kacang yang telah teruji sebagai galactogogue atau bahan makanan yang dapat meningkatkan jumlah produksi ASI sehingga sering ditemukan dalam komposisi ASI booster. Selain itu, konsumsi almond ini bisa menjadi alternatif sumber protein nabati dan kalsium non-dairy

2. Cashew

Alergi Kacang Image MamaBear

Cashew mengandung banyak vitamin dan mineral, antara lain zinc, kasium, zat besi, dan vitamin K, yang dapat meningkatkan produksi dan nutrisi dalam ASI.

Menariknya lagi, cashew juga kaya akan kandungan selenium yang tidak hanya berkhasiat bagi Mama menyusui, tapi juga bagi Mama yang sedang program hamil, lhoo… Apa sih fungsi selenium? Selenium ini berperan sebagai antioksidan bagi Mama dan Si Kecil.

Selenium juga dapat meningkatkan nutrisi dan jumlah produksi ASI, serta menjaga lemak ASI dari proses oksidasi. Selain itu, selenium juga bisa melindungi sel sperma dan sel telur dari kerusakan, serta mendukung tingkat fertilitas sel sperma. 

3. Walnut

Alergi Kacang Image MamaBear

Ternyata, konsumsi walnut bisa bikin Si Kecil makin pinter lho, Mam! Waah, kok bisa ya? Walnut mengandung asam lemak omega 3 tinggi yang memiliki peranan penting dalam perkembangan fungsi otak dan perubahan mood Si Kecil.

Jenis kacang satu ini kaya akan kandungan antioksidan untuk mendukung kinerja sistem imunitas Mama dan bayi. Selain itu, kandungan protein dalam walnut juga membantu proses perbaikan sistem otot dan menjaga tubuh ag. gar tetap terasa kenyang. 

Kapan Mama Harus Berhenti Konsumsi Kacang?

Mengonsumsi kacang sebagai camilan sehari-hari memang sangat nikmat kan, Mam? Rasa gurih, praktis, dan mudah diolah membuat kacang-kacangan ini digemari banyak orang, tidak terkecuali para Mama yang sedang menyusui. 

Lantas, apakah ada kondisi yang mengharuskan Mama berhenti makan kacang? Mama sebaiknya segera berhenti mengonsumsi kacang jika bayi timbul reaksi berupa gejala alergi kacang pada bayi setelah Ia menyusu pada Mama. Dilansir dari Cleveland Clinic,  gejala-gejala alergi yang mungkin terjadi, antara lain:

  • Muntah terus-menerus 
  • Ruam pada kulit
  • Peradangan 
  • Pernafasan terhambat

Baca selengkapnya: Muncul Reaksi saat Menyusu, Benarkah Bayi Bisa Alergi ASI?

Alergi Kacang pada Bayi

Alergi Kacang Image MamaBear

Alergi makanan hanya terjadi pada sekitar 2-10% populasi. Faktanya, dilansir dari In Shape Mummy, alergi makanan ini umumnya bisa terjadi jika Mama menghindari dan tidak mengenalkan jenis makanan tertentu selama masa kehamilan dan menyusui.

Hal ini menyebabkan tubuh bayi jadi lebih sensitif dan menganggap jenis makanan tersebut sebagai benda asing ketika masuk dalam tubuhnya sehingga menunjukkan reaksi penolakan.

Jadi, semakin sering Mama mengonsumsi suatu makanan, maka tubuh akan membentuk sistem pertahanan dan menurunkan risiko alergi dan sensitivitas makanan pada bayi ASI. Maka dari itu, Mama dianjurkan untuk rajin mengenalkan berbagai varian makanan kepada Si Kecil sejak masa kehamilan yaa…

Meskipun alergi makanan sebenarnya tidak umum terjadi pada bayi, bukan berarti tidak ada yang mengalaminya kan, Mam?  Mama yang memiliki riwayat alergi makanan, berpotensi lebih besar untuk menurunkan alergi yang sama kepada Si Kecil.

Jika Mama alergi kacang, maka Si Kecil berisiko memiliki alergi kacang juga, Mam… Jadi, Mama sebaiknya tetap perhatikan apakah ada reaksi yang timbul pada Si Kecil setelah sesi menyusui, serta sigap memberikan penanganan pertama yang tepat ketika reaksi alergi kacang tersebut muncul.

Bagaimana Cara Menangani Alergi Kacang pada Bayi? 

Alergi Kacang Image MamaBear

Apa yang seharusnya dilakukan ketika bayi ASI  menunjukkan gejala reaksi? Mama dapat membuat sebuah catatan berisi setiap jenis makanan yang telah dikonsumsi Mama hari itu, serta gejala reaksi yang dialami bayi.

Kemudian, segera berkonsultasi dengan dokter dengan menunjukkan catatan yang telah dibuat sebelumnya. Hal ini akan membantu dokter untuk melakukan diagnosis apakah reaksi tersebut memang disebabkan karena alergi atau karena penyebab lain.

Diagnosis yang tepat sangat penting dilakukan untuk menentukan bentuk penanganan yang paling sesuai bagi Si Kecil.

Jika memang Si Kecil mengalami alergi, maka umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan eliminasi makanan untuk menemukan penyebab alerginya. Mama dapat membaca cara mengeliminasi makanan dalam artikel Muncul Reaksi saat Menyusu, Benarkah Bayi Bisa Alergi ASI?.

Jika penyebab energi telah ditemukan, Mama dapat mengubah ulang pola makan dengan jenis makanan yang aman dan tidak menimbulkan reaksi bagi Si Kecil.

Hal ini penting dilakukan, terutama selama masa menyusui, agar Mama dapat mencari alternatif jenis makanan lain untuk menggantikan nutrisi dari makanan yang dieliminasi.  

Itulah beberapa informasi terkait khasiat kacang sebagai ASI booster, sekaligus cara penanganan yang tepat saat Si Kecil mengalami alergi kacang. Apakah bayi Mama juga menunjukkan gejala alergi kacang?

Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya! 

Sources:

Can Your Baby Be Allergic to Your Breast Milk? – Cleveland Clinic

Should I Eat Nuts While Breastfeeding?- In Shape Mummy