fbpx
Stress pada Ibu Hamil Image MamaBear

Saat sedang hamil, Mama merasakan banyak perubahan yang terjadi pada tubuh dan rutinitas Mama yaa?

Perubahan apa saja nih yang sudah Mama rasakan?  Berat badan makin naik, wajah jadi kusam, mual sepanjang hari, kepala terasa pusing, mudah merasa lelah, dan masih banyaaak lagi hal-hal lain yang mungkin akan Mama alami selama masa kehamilan.

Perubahan ini membutuhkan proses penyesuaian yang panjang dan bisa berpotensi memicu timbulnya stres pada Ibu hamil.

Apakah stres pada Ibu hamil berbahaya? Bagaimanakah pengaruh stres pada Ibu hamil bagi tumbuh kembang janin? Baca selengkapnya di artikel ini, Yuk!

Stres pada Ibu Hamil

Stress pada Ibu Hamil Image MamaBear

Stres pada Ibu hamil adalah kondisi yang umum ditemui. Adanya perubahan fisik dan rutinitas harian yang tidak familiar bisa menyebabkan Mama merasa tertekan selama menjalani masa kehamilan.

Kondisi stres pada Ibu hamil yang terus berlanjut akan menimbulkan gangguan pada kesehatan, baik bagi Mama dan bayi.

Saat Mama merasakan stres, proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam perut Mama juga akan terganggu. Stres pada Ibu hamil dapat menimbulkan gangguan fisik dan psikis Si Kecil setelah Ia dilahirkan.  

Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk mengenali dan memperhatikan tanda-tanda stres pada Ibu hamil berikut ini:

  • Kepala terasa sakit;
  • Kesulitan tidur;
  • Pernafasan tidak teratur;
  • Denyut nadi dan jantung terlalu cepat;
  • Merasa cemas dan khawatir;
  • Kesulitan mengontrol emosi;
  • Nafsu makan berkurang atau berlebih;
  • Kesulitan untuk menenangkan diri.

Apa saja Pemicu Terjadinya Stres pada Ibu Hamil?

Kehamilan merupakan hal yang menguras tenaga dan emosi. Stres pada Ibu hamil umumnya terjadi karena Mama mengalami kehamilan yang tidak direncanakan atau pernah mengalami proses persalinan yang sulit sehingga menimbulkan trauma pasca melahirkan.

Mama juga berpotensi lebih tinggi untuk mengalami stres saat hamil jika pernah mengalami depresi dan gangguan psikologi sebelumnya, 

Selain itu, perubahan hormon dalam tubuh juga menjadi salah satu faktor timbulnya stres pada ibu hamil. Kenaikan dan penurunan hormon dengan sangat drastis saat hamil dapat membuat Mama merasakan emosi yang tidak stabil. 

Stres pada Ibu hamil juga dapat disebabkan karena lingkungan sekitar Mama yang kurang mendukung. Contohnya, kondisi finansial yang kurang stabil, rumah tangga yang tidak harmonis, kurangnya dukungan keluarga dan orang terdekat, serta kurangnya kesiapan mental Mama menghadapi masa kehamilan.  

Faktor pemicu stres pada Ibu hamil juga dapat berupa:

  • Perubahan besar dalam hidup (perceraian, kematian orang terdekat, dll.)
  • Bencana alam (banjir bandang, gempa bumi, dll.)
  • Menjadi korban bullying dan rasisme

Baca juga: 5 Tips Ampuh Hilangkan Stress pada Ibu Menyusui!

Bagaimanakah Pengaruh Stres saat Kehamilan?

Menurut penelitian Dunkel dan Tanner (2012), kecemasan, depresi, dan stres selama masa kehamilan berisiko merugikan Mama dan Si Kecil.

Apabila terus berlangsung, stres pada kehamilan berpotensi menimbulkan komplikasi berupa kelahiran prematur, angka kelahiran rendah, mengganggu pertumbuhan berat badan janin, dan mengganggu perkembangan saraf pada janin. Selain itu, stres pada Ibu hamil juga dapat menyebabkan kondisi serius lainnya, seperti:

1. Preeklamsia

Sebanyak 5% Mama yang sedang hamil mengalami preeklamsia. Dilansir dari Alodokter, preeklamsia merupakan kondisi peningkatan tekanan darah dan kelebihan kadar protein dalam urine yang umumnya terjadi pada usia kehamilan lebih dari dua minggu.

Penelitian Al-Jameil, et al. (2014) menunjukkan bahwa Mama yang memiliki tekanan darah tinggi akan berisiko lebih tinggi untuk terkena preeklamsia. Stres pada kehamilan dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek. 

2. Keguguran

Stress pada Ibu Hamil Image MamaBear

Qu, et al. (2017), menyatakan bahwa stres pada Ibu hamil dapat meningkatkan risiko keguguran. Penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang pernah memiliki pengalaman traumatis dan merasa stres,  berpotensi dua kali lipat lebih besar untuk mengalami keguguran. 

3. Kehamilan Prematur 

Stres pada Ibu hamil ternyata juga berpengaruh terhadap usia kehamilan Mama. Jika mengalami stres, Mama berpotensi untuk mengalami kehamilan prematur atau kehamilan yang terjadi kurang dari 37 minggu.

Bayi yang lahir secara prematur cenderung memiliki proses pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat.

Hal ini dapat menyebabkan bayi memiliki berat badan di bawah rata-rata dan kesulitan untuk mempelajari hal-hal baru.

Selain itu, kehamilan prematur juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan kronis saat anak beranjak dewasa, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

4. Efek pada Bayi setelah Persalinan

Stress pada Ibu Hamil Image MamaBear

Pengaruh stres kehamilan tidak hanya dirasakan oleh Mama, tapi juga calon Si Kecil yang ada dalam perut Mama.

Pengaruhnya mungkin memang tidak akan langsung terlihat secara instan, bisa saja terjadi kepada Si Kecil selama masa pertumbuhannya.  

Sebuah penelitian pada tahun 2012 menunjukkan bahwa stres pada kehamilan dapat menimbulkan risiko mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) pada anak.

ADHD merupakan gangguan mental yang menyebabkan anak kesulitan untuk fokus memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif.

Selain itu, stres pada Ibu hamil juga dapat menyebabkan Si Kecil juga berpotensi lebih tinggi untuk mengalami depresi ketika beranjak remaja.

Cara Mengatasi Stres pada Ibu Hamil

Stress pada Ibu Hamil Image MamaBear

Saat Mama sudah mulai merasa murung dan tertekan selama masa kehamilan, Mama bisa coba melakukan aktivitas-aktivitas berikut ini untuk meringankan gejala stres yang timbul: 

  1. Menemukan aktivitas baru;
  2. Berolahraga dan melatih pernafasan;
  3. Quality time bersama pasangan;
  4. Meluangkan waktu untuk me-time;
  5. Beristirahat dengan optimal;
  6. Mengonsumsi makanan bergizi;
  7. Sharing dan brcerita dengan orang lain;
  8. Berkonsultasi dengan konselor;
  9. Mengikuti kelas pra persalinan.

Itulah beberapa informasi penting yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Mama agar selalu siap menghadapi proses kehamilan. Semoga masa kehamilannya menyenangkan dan lancar terus yaa, Mama…

Dapatkan juga Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!

Sources:

Al-Jameil N, Aziz Khan F, Fareed Khan M, Tabassum H. A brief overview of preeclampsia. J Clin Med Res. 2014 Feb;6(1):1-7. doi: 10.4021/jocmr1682w. Epub 2013 Dec 13. PMID: 24400024; PMCID: PMC3881982.

Dunkel Schetter C, Tanner L. 2012. Anxiety, depression and stress in pregnancy: implications for mothers, children, research, and practice. Curr Opin Psychiatry. 25(2):141-8. doi: 10.1097/YCO.0b013e3283503680. PMID: 22262028; PMCID: PMC4447112.

Preeklamsia – Gejala, penyebab dan mengobati – Alodokter

Qu, F., Wu, Y., Zhu, YH. et al. 2017. The association between psychological stress and miscarriage: A systematic review and meta-analysis. Sci Rep 7, 1731. DOI:/10.1038/s41598-017-01792-3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *