Melahirkan Si Kecil ke dunia membutuhkan proses yang sangat panjang ya, Mam? Mulai dari menjaganya dalam kandungan 9 bulan lamanya, hingga proses persalinan yang tentu menguras tenaga dan emosi. Mungkin banyak rencana dan keinginan besar yang telah Mama selama menyiapkan kelahiran bayi. Kebanyakan Mama ingin melahirkan secara normal, tapi terkadang kondisi tidak mendukung sehingga Mama perlu melakukan operasi caesar untuk melahirkan Si Kecil. Akhirnya, Mama pun tidak bisa menyiapkan persalinan secara optimal dan memicu timbulnya trauma setelah operasi caesar. Untuk mengetahui cara mengatasinya, lanjutkan membaca artikel ini yuk, Mama!
Trauma setelah Operasi Caesar
Pelaksanaan operasi caesar dapat berpotensi memberikan hal-hal traumatis apabila dilakukan tanpa persiapan. Rasa trauma setelah operasi caesar ini dapat timbul ketika:
- Dilakukan secara mendadak;
- Emosi yang kurang stabil;
- Mendapatkan anestesi general;
- Mama dipisahkan dari bayinya setelah dilahirkan;
- Rasa trauma masa lalu yang belum terselesaikan,
Gejala Trauma setelah Operasi Caesar
Saat merasakan kondisi yang tidak stabil setelah operasi caesar, Mama mungkin masih bingung dan ragu apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Mama. Dilansir dari The National Center for PTSD, berikut ini adalah gejala trauma setelah operasi caesar:
- Mengalami kilas balik (flash back) tentang kejadian traumatis;
- Gangguan tidur karena mengalami mimpi buruk;
- Kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi;
- Merasa tidak tenang dan aman jika teringat dengan kejadian traumatis;
- Menghindari hal-hal yang berkaitan dengan kejadian traumatis;
- Berusaha menyibukkan diri agar tidak mengingat kembali;
- Kesulitan untuk percaya pada orang lain.
Jika Mama merasakan satu satu lebih gejala trauma setelah operasi caesar di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dan meminta bantuan kepada tenaga ahli.
Dampak Rasa Trauma setelah Operasi Caesar
Rasa trauma setelah operasi caesar ini bisa bertahan sangat lama dan mempengaruhi rencana kehamilan Mama di masa mendatang. Dilansir dari VBAC, peneliti telah menemukan bahwa trauma setelah operasi caesar berpotensi memberikan dampak negatif secara fisik dan psikologis bagi beberapa orang, antara lain:
- Rasa percaya diri menurun;
- Penurunan ikatan (bonding) antara Mama dan bayi;
- Berkurangnya tingkat intimasi antara Mama dan pasangan;
- Berkurangnya kemampuan Mama dalam merawat bayi;
- Pola makan dan istirahat tidak teratur;
- Rasa cemas berlebihan.
Rasa trauma setelah operasi caesar yang tidak segera ditangani akan menyebabkan timbulnya kondisi psikologis yang lebih serius, seperti:
1. Depresi
Setelah melahirkan, Mama mengalami perubahan hormon secara tidak stabil. Hal ini dapat mempengaruhi proses pengolahan emosi Mama, jadi perasaan sedih pasca persalinan sebenarnya adalah hal yang wajar kok, Mama…
Tapi, rasa sedih dan trauma yang terus berlanjut dapat memicu depresi pada Mama. Dilansir dari Tommy’s, depresi pasca melahirkan dialami oleh 1 dari 10 perempuan pada tahun pertama setelah proses persalinan. Bukan hanya Mama yang menjalani operasi caesar, metode persalinan lainnya juga berisiko untuk menimbulkan depresi pasca melahirkan.
2. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan kondisi ketakutan yang mempengaruhi seseorang setelah mengalami kejadian traumatis. Dilansir dari Birth Trauma, beberapa perempuan mengalami PTSD setelah melakukan operasi caesar secara mendadak tanpa persiapan.
5 Cara Mengatasi Trauma setelah Operasi Caesar
Operasi caesar yang dijalani oleh Mama akan meninggalkan bekas luka persalinan yang terkadang menimbulkan rasa nyeri. Sakit yang dirasakan pada tubuh Mama merupakan bentuk dari trauma fisik. Sedangkan, dampak yang berhubungan dengan emosi dan perasaan merupakan bentuk dari trauma psikologis. Baca lebih lanjut yuk untuk mengetahui cara mengatasi masing-masing bentuk trauma setelah operasi caesar!
A. Trauma Fisik
1. Belajar Mengenali Tubuh
Rasa sakit dan nyeri pasti akan dirasakan Mama pada minggu-minggu awal setelah operasi caesar. Setiap Mama akan mengalami rasa sakit yang berbeda-beda, bergantung pada tingkat toleransi rasa sakit dan kondisi tubuh saat persalinan. Jika rasa sakit ini tidak kunjung mereda, Mama akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat pereda rasa sakit yang diresepkan oleh dokter. Hal ini ditujukan untuk membantu memudahkan Mama melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan tenang dan nyaman.
Tapii, perlu diingat bahwa Mamalah yang paling mengenali tubuh Mama sendiri. Mama yang tahu kapan harus lanjut dan kapan harus beristirahat saat mulai merasa lelah. Pastikan untuk tidak memaksakan diri yaa, Mama… Proses pemulihan akan berlangsung lebih sulit dan lama jika Mama memaksa tubuh bekerja lebih keras.
2. Memperbaiki Pola Tidur
Mama ingat ngga kapan terakhir kali tidur dengan pulas dan tenang? Terlebih lagi, setelah melahirkan Si Kecil, Mama harus selalu siap sedia memenuhi kebutuhannya. Hmmm, susah juga ya punya pola tidur yang teratur. Tapi, mau bagaimana pun juga, Mama sebaiknya mulai mencoba melatih diri untuk mengatur jadwal tidur yaa… Istirahat yang cukup merupakan salah satu kunci penting dalam pemulihan trauma setelah operasi caesar.
3. Memakai Baju Pendukung
Sudah banyak beredar jenis pakaian yang ditujukan untuk mendukung pemulihan tubuh Mama pasca melahirkan. Misalnya seperti legging dan korset yang berfungsi untuk memberikan tekanan pada bagian perut dan panggul Mama sehingga dapat membuat perut terasa lebih nyaman. Selain itu, pemakaian ini juga bermanfaat untuk melancarkan aliran darah pada bagian perut sehingga dapat membantu proses pemulihan bekas luka pasca operasi Mama. Ingat untuk tetap berhati-hati saat bergerak yaa, apalagi jika bekas luka pasca operasi masih sering menimbulkan rasa nyeri. Sebisa mungkin hindari pemberian tekanan pada bagian perut yaa, Mam.
4. Mengonsumsi Makanan Bergizi
Makanan bergizi dan bernutrisi lengkap juga berperan penting dalam proses pemulihan trauma setelah operasi caesar lho, Maa… Meskipun rasa sakit akibat bekas luka pada perut bikin Mama malas makan, tetap dicoba perlahan-lahan yaa. Nanti lama-lama juga akan terbiasa
5. Melakukan Perawatan pada Luka
Selama proses pemulihan, Mama bisa merasakan sensasi rasa tertarik pada bekas luka pasca operasi. Salah satu cara untuk membantu mempercepat proses pemulihan tersebut adalah dengan melakukan pijatan pada bekas luka. Pijatan ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas dan tampilan bekas luka.
Mama bisa mulai dengan mengoleskan minyak alami atau krim favorit Mama pada bekas luka, kemudian mulai pijatan dengan memberikan sedikit penekanan. Lakukan setiap hari secara rutin selama 3 menit hingga bekas luka kembali pulih seutuhnya.
B. Trauma Psikologis:
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengatasi trauma psikologis yang dirasakan oleh Mama setelah operasi caesar, antara lain:
- Inisiasi skin-to-skin dengan bayi;
- Berkumpul bersama Mama lain dengan pengalaman yang sama;
- Berkonsultasi dengan konselor.
Semoga cara mengatasi trauma setelah operasi caesar dari MamaBear di atas dapat membantu memulihkan kondisi Mama yaaa… Semangat terus, Mama❤️
Dapatkan juga Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
Symptoms of PTSD (ptsd.va.gov)
Caesarean Section and Birth Trauma | VBAC.com
Coping with Emotions after C-Section – Tommy’s
Caesarean Section – Birth Trauma