fbpx

Melahirkan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh Mama. Beberapa waktu menjelang melahirkan, Mama tentu sudah memiliki bayangan saat melahirkan bayi nanti.

Mulai dari pecah ketuban, kontraksi, hingga menimang si kecil yang baru lahir. Tapi, bukan hal itu saja yang dapat terjadi saat melahirkan bayi.

Beberapa kejadian yang tidak Mama duga juga dapat terjadi. Agar Mama dapat mempersiapkan diri, MamaBear punya rangkuman beberapa hal tidak terduga yang mungkin terjadi saat melahirkan bayi untuk Mama. Check this out, Mam.

Hal TakTerduga yang Mungkin Terjadi Saat Melahirkan Bayi

1. Tidak Sengaja Buang Air Besar

Mama mungkin pernah mendengar hal ini terjadi pada teman-teman Mama saat sedang melahirkan bayi. Bila Mama BAB saat sedang mengejan, itu berarti Mama sedang menggunakan otot yang benar untuk mendorong bayi keluar. Hal ini normal terjadi dan bukan masalah yang besar.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah ternyata juga bisa terjadi saat melahirkan bayi. Dikutip dari Parents, ketika Mama mendapat suntikan epidural saat akan melahirkan, tekanan darah Mama akan mengalami penurunan. Penurunan tekanan darah inilah yang menyebabkan terjadinya muntah. 

Baca juga: Kenapa Ibu Hamil Sering Merasa Mual?

3. Pendarahan Pasca Melahirkan Bayi

Pendarahan pasca melahirkan bayi merupakan sesuatu yang normal. Uterus mengalami pendarahan dari tempat dimana plasenta sebelumnya menempel.

Pendarahan juga dapat kembali terjadi beberapa waktu setelah melahirkan. Selama pendarahan terjadi dalam 6 minggu sesudah melahirkan, hal tersebut adalah normal.

Sebaiknya, Mama menghindari penggunaan tampon (menstrual cup) untuk menghindari risiko terjadinya infeksi dan menggunakan pembalut sebagai gantinya.

4. Vagina atau Rektum Robek Saat Melahirkan Bayi

Perineum (area di antara vagina dan anus) menjadi bagian yang biasanya robek saat melahirkan bayi. Robekan tersebut dibagi menjadi empat tingkat, dengan tingkat satu yang paling ringan dan tingkat empat yang paling parah.

Tingkat satu dan dua menyebabkan Mama merasa tidak nyaman selama beberapa minggu, sedangkan tingkat tiga dan empat membutuhkan penanganan lebih lanjut dan beberapa minggu untuk sembuh. Pada tingkat empat, robekan terjadi hingga ke bagian rektum.

5. Retensi Plasenta

Setelah bayi lahir, Mama akan mengalami kontraksi kembali untuk mengeluarkan plasenta dari uterus. Apabila Mama tidak mengalami kontraksi kembali, hal ini disebut retensio plasenta.

Hal ini terjadi karena kontraksi yang lemah atau tidak terjadi sehingga plasenta tidak keluar, serviks yang menutup sebelum plasenta keluar, atau plasenta tetap menempel pada dinding uterus.

Dokter akan memberikan obat dan merekomendasikan Mama untuk segera menyusui si kecil. Hal ini membantu uterus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta.

Apabila tidak juga keluar, biasanya dokter atau bidan akan mengambil plasenta secara manual dengan tangan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi retensio plasenta ini bisa membahayakan nyawa Ibu yang baru melahirkan.

6. Persalinan Cepat

Persalinan cepat adalah kondisi dimana bayi lahir kurang dari tiga jam setelah kontraksi pertama dimulai. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melahirkan bayi dengan cepat.

Pertama, Mama tidak memiliki cukup waktu untuk tiba di rumah sakit dan mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter.

Selain itu, Mama dikhawatirkan melahirkan di tempat yang tidak steril. Bayi juga memiliki risiko terinfeksi atau keracunan air ketuban.

Terakhir, ada kemungkinan terjadinya vagina yang robek. Persalinan cepat dapat dipicu oleh ukuran janin yang kecil dan kontraksi yang kuat.

7. Persalinan Lama

Tidak hanya persalinan cepat, persalinan lama juga dapat terjadi saat melahirkan bayi. Kondisi ini terjadi saat tahapan persalinan Mama terjadi lebih lambat, yaitu lebih dari 20 jam bagi Mama yang melahirkan bayi untuk pertama kalinya dan lebih dari 14 jam bagi Mama yang sudah pernah melahirkan.

Kondisi ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti janin terlalu besar, jalan lahir yang terlalu kecil, kontraksi lemah, atau posisi janin yang tidak normal.

Semakin lambat persalinannya, semakin meningkat pula risiko Mama harus melahirkan si kecil melalui operasi untuk menghindari bahaya yang dapat terjadi pada si kecil.

Itulah beberapa hal tidak terduga yang mungkin terjadi saat melahirkan bayi. Pernahkah Mama mengalami momen tak terduga saat melahirkan bayi? Share di kolom komentar ya, Ma!

Writer: Fathiya Rahmah

Editor: Mega Pratidina, M. Najib Wafirur Rizqi

Source:

Doula vs. Midwife: These Are the Differences and How to Choose | Parents (parents.com)

7 Surprising Things That Happen During Labor and Delivery (thebump.com)

10 Hal Ini Bisa Terjadi Saat Proses Melahirkan Bayi – Ibupedia (ibupedia.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *