Banyak Mama yang melahirkan caesar dengan pertimbangan tertentu dari dokter. Setelah melahirkan, Mama akan melalui fase menyusui dan operasi caesar akan memengaruhi Mama dalam menyusui Si Kecil.
Meskipun begitu, Mama tetap memiliki kesempatan untuk sukses menyusui setelah caesar, lho. Inilah beberapa fakta yang dapat membantu Mama memahami hambatan dalam menyusui setelah caesar.
1. Tertunda Melakukan IMD
Berbeda dengan persalinan normal yang mana IMD dapat langsung dilakukan setelah bayi lahir, menyusui setelah caesar biasanya dilakukan setelah operasi selesai dan kondisi Mama stabil di ruang pemulihan.
Bila Mama mendapat bius sebagian selama operasi berlangsung, Mama masih mendapat kesempatan untuk skin to skin dengan Si Kecil serta menyusui setelah caesar sesegera mungkin meski tidak lama.
Solusi: Merencanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) setelah caesar sangat disarankan agar Mama dapat sesegera mungkin menyusui Si Kecil setelah kelahirannya.
Pilihlah tenaga kesehatan dan rumah sakit yang mendukung pemberian ASI eksklusif dan memungkinkan IMD setelah melahirkan caesar.
Biasanya, Mama akan dibantu melakukan IMD setelah persalinan caesar oleh perawat sementara dokter menjahit bekas sayatan pada rahim dan perut bagian bawah.
Proses ini biasanya tidak lama. Namun bisa diteruskan ketika Mama dan bayi dalam kondisi stabil di ruang pemulihan.
2. Posisi Menyusui Sedikit Sulit
Setelah operasi caesar, biasanya Mama masih dalam keadaan sakit dan perlu menyesuaikan diri dengan banyak berlatih miring ke kanan dan ke kiri, duduk, hingga berjalan pelan-pelan.
Rasa sakit paska operasi dan nyeri susulan dari rahim yang kembali mengecil juga membuat rasa tidak nyaman ketika menyusui.
Ini membuat Mama sedikit kesulitan saat hendak menyusui si kecil. Namun, Mama dapat menyusui Si Kecil dengan posisi berbaring menyamping atau memilih posisi football hold bila sudah bisa duduk.
Bila ingin menyusui setelah caesar dengan posisi duduk, Mama dapat meletakkan bantal di pangkuan untuk menghindari tekanan pada bekas operasi.
Solusi: Dua posisi menyusui setelah caesar yang bisa Mama coba adalah posisi berbaring menyamping dan posisi football hold.
Posisi ini minim tekanan pada perut area bawah dan mempermudah proses menyusui. Berikut adalah cara melakukannya:
– Posisi Berbaring
Berbaringlah menyamping di tempat tidur, lalu posisikan bayi berhadapan dengan Mama. Selanjutnya, posisikan hidung bayi sejajar putting, dan pastikan mulut bagian bawah terbuka lebar dan terlipat keluar saat bayi mulai menyusu.
Sebagian besar areola masuk ke mulut bayi. Pastikan perut di kecil menempe pada perut Mama dan dalam posisi berhadapan.
Sangga punggung bayi untuk mempermudah Mama dalam menjaga agar mulut bayi tidak lepas dari payudara karena gerakan tubuhnya.
– Posisi Football Hold
Posisi berikutnya adalah football hold. Posisi ini tidak menempatkan bayi di bekas operasi, sehingga minim tekanan dan rasa sakit.
Selain tepat untuk Mama yang melahirkan caesar, ternyata posisi football hold juga efektif dalam menyusui bayi kembar secara bersamaan dan Mama yang memiliki payudara besar.
Cara melakukannya, yaitu duduklah di kursi, sofa, atau tempat tidur, lalu posisikan tubuh Si Kecil ke salah satu payudara.
Gunakan tangan pada sisi payudara yang akan menyusui untuk menopang tubuh Si Kecil. Selanjutnya, Mama dapat menopang leher Si Kecil dan melekatkan mulutnya ke payudara untuk menyusu.
Kedua kaki si kecil diapit lengan Mama. Mama juga bisa menggunakan bantal untuk menopang tubuh Si Kecil.
3. ASI Lebih Lama Keluar
Mengutip dari verywellfamily.com, melahirkan caesar membuat ASI lebih lama keluar dibandingkan dengan persalinan normal.
Transisi dari kolostrum ke ASI akan muncul dalam 72 jam setelah melahirkan. Itu sebabnya, ASI lebih lama keluar setelah melahirkan caesar.
Selain itu, tidak adanya skin to skin antara Mama dan Si Kecil sesaat setelah melahirkan juga membuat ASI keluar lebih lama.
Solusi: Setelah kondisi mulai pulih, Sesegera mungkin mulailah menyusui Si Kecil untuk merangsang keluarnya ASI.
Memaksimalkan skin to skin dengan bedding in atau tidur seranjang dengan si kecil akan membantu latihan menyusui lebih intens dan ASI cepat keluar.
Pilih posisi menyusui sambil berbaring untuk memudahkan menyusui langsung setelah operasi selesai, walaupun Mama masih belum bisa duduk. Semakin cepat dan sering berlatih, semakin cepat ASI keluar dan mahir menyusui.
4. Perubahan Emosi Mempengaruhi Momen Menyusui
Bagi beberapa Mama, melahirkan caesar yang tidak direncanakan sebelumnya atau selama operasi caesar mengalami kesulitan akan berpengaruh pada emosi.
Perasaan sedih dan trauma, merasa gagal dan kehilangan itulah yang dapat mengganggu proses menyusui setelah caesar.
Selain itu, beberapa Mama berpotensi mengalami baby blues dengan gejala lebih mudah marah, cemas, cepat lelah, sering menangis tiba-tiba, dan sakit kepala.
Solusi: Perubahan hormon yang drastis dari hormon kehamilan ke hormon menyusui membuat Mama jadi lebih emosional.
Untuk Mama yang melahirkan caesar tanpa rencana, momen ini mungkin akan lebih mengejutkan. Tetapi perlu Mama ketahui bahwa apapun cara melahirkan yang kita jalani, tidak akan mengubah nilai kita sebagai seorang Ibu.
Momen-momen bersama anggota keluarga baru juga tidak akan mudah di awal. Berbagi peran bersama Papa akan membantu mengurangi stres pasca melahirkan, dan rutin menyusui juga bantu menghindarkan Mama dari risiko baby blues.
5. Si Kecil Jadi Gampang Mengantuk & Jarang Menyusu
Setelah persalinan caesar, biasanya Mama diresepkan obat pereda nyeri untuk membantu Mama cepat pulih. Obat pereda nyeri umumnya memberikan efek kantuk.
Si kecil juga lebih sering mengantuk dan tidur lebih lama. Meski begitu, tidak perlu khawatir karena obat ini masih tergolong aman dikonsumi ibu menyusui.
Bayi baru lahir perlu disusui sebanyak 8-12 kali sehari. Si Kecil yang mudah mengantuk lebih sulit dibangunkan untuk menyusu.
Bila tidak dibangunkan untuk rutin menyusu, si kecil bisa saja kekurangan cairan dan lebih besar potensinya untuk mengalami kuning.
Solusi: Agar Si Kecil mendapat cukup ASI, Mama disarankan membangunkan si kecil untuk menyusu 2-3 jam sekali.
Lakukan hal ini di bulan pertama kelahirannya untuk mengejar kebutuhan nutrisi dan berat badannya. Cobalah untuk menggelitik bibirnya dengan puting agar merangsang Si Kecil membuka mulut.
Jika selama menyusu Si Kecil mengantuk, gelitik kaki atau telapak tangannya agar tetap terjaga. Mengajaknya berbicara selama menyusui juga membuatnya melupakan rasa kantuk.
Namun, bila berat badan si kecil sudah membaik di bulan kedua dan seterusnya, Mama boleh tidak membangunkan si kecil untuk menyusu.
Mama disarankan mengganti sesi menyusui dengan pumping. Biasanya di bulan kedua pasca melahirkan, Mama sudah tidak lagi mengkonsumsi obat pereda nyeri dan luka bekas operasi caesar sudah membaik.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa membuat menyusui setelah caesar impossible. Tapi tentunya sudah ada solusi untuk mengatasinya ya, Ma.
Menyusui sangat mungkin dilakukan oleh semua Mama apapun cara melahirkannya. Hanya saja, sama seperti hal lainnya, menyusui pun adalah sebuah proses belajar, dimana baik Mama maupun si kecil sama-sama sedang belajar dan beradaptasi satu sama lain.
Semakin sering dilakukan, semakin mahir pula Mama dan si kecil melalui ini. Semangat menyusui, Mam!
Penulis: Rosyidatul Hakika
Editor: Mega Pratidina, M. Najib Wafirur Rizqi
Sources:
https://www.verywellfamily.com/breastfeeding-after-a-c-section-431676
https://www.healthline.com/health/breastfeeding/breastfeeding-after-c-section
https://hellosehat.com/parenting/bayi/menyusui/posisi-menyusui-yang-benar/