
Ketika memerah ASI, jumlah ASI yang diperah umumnya bervariasi dalam setiap sesi perah. Hal ini mungkin membuat Mama sedikit bingung dalam hal penyimpanannya. Ternyata, meski mendapat jumlah ASI yang berbeda, Mama bisa mencampur ASI perah tersebut, lho. Simak penjelasannya berikut, yuk Ma!
Perhatikan Ini Sebelum Mencampur ASI Perah
1. Mencuci Tangan

Sebelum mencampur ASI perah, sebaiknya cuci tangan Mama terlebih dahulu agar kebersihan ASI perah juga terjaga. Mencuci tangan juga menghindari perpindahan bakteri dari tangan ke ASI perah. Bahkan, mencuci tangan juga disarankan sebelum dan sesudah memerah ASI.
2. Jarak Waktu ASI Perah yang Bisa Dicampur

Ketika mencampur ASI perah dari waktu yang berbeda, ada batas waktu perah yang perlu Mama ketahui. Campurkan ASI yang diperah dalam rentang 24 jam, untuk menjaga kandungannya semirip mungkin. Hal ini karena kandungan ASI selalu berubah bahkan setiap detiknya sesuai kebutuhan si Kecil.
Perhatikan juga kapasitas botol atau kantong tempat penyimpanan. Kurangi sekitar 10 ml ASI dari batas maksimal penyimpanan botol atau kantong ASI sebelum ASI dibekukan, untuk menghindari tutup botol terbuka atau kantong ASI bocor.
3. Jenis-Jenis ASI Perah yang Bisa Dicampur
Sebelum mencampur ASI perah, Mama juga perlu memperhatikan suhu ASI yang akan dicampur. Perbedaan suhu meningkatkan potensi perkembangan bakteri tidak baik pada ASI. Inilah mengapa sebaiknya ASI perah yang digabung memiliki suhu yang sama.
- ASI Perah Segar dan ASI Perah Suhu Ruang
Mama bisa mencampur ASI perah segar dengan ASI perah suhu ruang, dengan catatan ASI perah tersebut tidak melebihi waktu simpan 4 jam, ya. Hal ini dikarenakan ASI perah pada suhu ruang hanya bisa bertahan selama 4 jam.
- ASI Perah Segar dan ASI Perah yang Didinginkan
Selain ASI perah dalam suhu ruang, Mama juga bisa mencampur ASI perah yang sudah didinginkan di kulkas bagian bawah (chiller). Namun, Mama perlu menyamakan suhu kedua ASI perah tersebut sebelum digabungkan.
Mama bisa memasukkan ASI perah segar ke dalam kulkas selama kurang lebih 30 menit untuk menyamakan suhu. Ketika suhu sudah sama, maka Mama bisa langsung mencampurnya.
4. Hindari Mencampur ASI Perah Ini
Mencampurkan ASI perah segar dan ASI perah beku sebaiknya dihindari ya, Ma. Hal ini tidak disarankan karena perbedaan suhu yang terlalu ekstrim dapat berisiko merusak kandungan ASI.
Tidak hanya itu, ASI perah beku pun akan menjadi cair ketika dicampur dengan ASI perah segar, sementara ASI perah beku yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali.
5. Pelabelan ASI Perah

Pelabelan ASI perah campuran mengikuti waktu pemerahan ASI perah yang pertama kali disimpan ya, Ma. Jadi jika Mama mencampurkan ASI perah segar dengan ASI perah 4 jam lalu, maka pelabelan ASI perah tersebut mengikuti waktu 4 jam lalu.
Nah, itulah 5 hal yang perlu Mama perhatikan sebelum mencampur ASI perah. Selama pencampuran ini dilakukan dengan benar dan sesuai panduan, ASI perah aman dikonsumsi si kecil. Yuk, semangat terus mengASIhi si kecil, Ma.
Dapatkan Informasi seputar ASI dan menyusui dengan mengunjungi Instagram @mamabearid, TikTok @mamabear_id, dan channel YouTube MamaBear Pelancar ASI. Sampai bertemu di artikel edukASI dan inspirASI lainnya!
Sources:
1. Panduan Mencampur ASI Segar dengan yang Sudah Disimpan. URL: https://www.alodokter.com/panduan-mencampur-asi-segar-dengan-yang-sudah-disimpan (diakses 29/09/2023)