fbpx

Selama menyusui Si Kecil, terkadang Mama akan menghadapi berbagai tantangan salah satunya yaitu ketika Mama merasa payudara penuh namun ASI tidak keluar. Mama pasti merasa kebingungan jika hal tersebut terjadi dan hal ini tentu akan membuat pengalaman menyusui Mama menjadi tidak nyaman.

Tahukah Mama, jika Mama payudara penuh tetapi ASI tidak keluar saat menyusui merupakan tanda terjadinya pembengkakan pada payudara? Mengapa hal itu bisa terjadi?

Payudara Penuh Tetapi ASI Tidak Keluar

ASI yang telah diproduksi dengan cukup, tetapi bila tidak rutin dikeluarkan maka dapat menyebabkan payudara penuh. Hal ini tentu akan membuat Mama merasa tidak nyaman. Bahkan, Si Kecil juga akan merasa tidak nyaman menyusu dari payudara yang keras dan penuh. Dilansir dari Alodokter.com, saat ASI diproduksi lebih cepat daripada pengosongannya, hal itu akan menyebabkan ASI menumpuk di saluran ASI sehingga jaringan di sekitar saluran tersebut menjadi bengkak, meradang, dan akhirnya menyumbat aliran ASI. Apabila saluran ASI tersumbat, maka Mama akan mengalami kesulitan dalam mengeluarkan ASI. Sehingga saat menyusui Si Kecil maupun memerah ASI hanya sedikit ASI yang akan keluar dari payudara Mama.

Penyebab lain saluran ASI tersumbat umumnya karena Mama tidak menyusui Si Kecil dan memerah ASI dengan sering. Pelekatan menyusui yang kurang tepat dan stres juga dapat menjadi salah satu penyebab saluran ASI tersumbat, sehingga ASI yang keluar hanya sedikit. Jika hal ini tidak segera diatasi maka akan membuat payudara Mama semakin penuh dan bengkak sehingga menimbulkan rasa sakit yang bisa menjadi mastitis.

Bagaimana cara mengetahui bahwa terdapat penyumbatan pada saluran ASI?

Tanda-tanda Saluran ASI Tersumbat

  • Terdapat benjolan keras di dalam payudara saat disentuh;
  • Terdapat bintik putih kecil pada puting (milk blister);
  • Payudara terasa bengkak dan penuh namun ASI tidak keluar saat menyusui atau memerah ASI;
  • Timbulnya rasa sakit di dekat benjolan;
  • Rasa tidak nyaman yang hilang setelah menyusui atau memerah ASI;
  • Rasa nyeri ketika fase let down reflex (LDR) terjadi,
  • Payudara tampak kemerahan.

Lalu, apa yang bisa Mama lakukan jika payudara penuh namun ASI tidak keluar?

Cara Mengatasi Payudara Penuh Namun ASI Tidak Keluar

  1. Sering Menyusui dan Memerah ASI

Cara paling efektif untuk melancarkan saluran ASI adalah dengan sering menyusui Si Kecil dan memerah ASI. Ketika Si Kecil menyusu kepada Mama, sel saraf di payudara akan mengirimkan sinyal ke otak untuk melepaskan hormon oksitosin. Jika banyak hormon oksitosin yang dilepaskan, ASI akan terus mengalir keluar dari payudara sehingga akan mencegah terjadinya payudara penuh. 

Sangat disarankan bagi Mama untuk tidak menunggu payudara penuh terlebih dahulu ketika akan memerah ASI. Mama bisa memerah ASI dengan metode apa saja, baik secara manual maupun dengan menggunakan pompa ASI. Mama bisa memerah ASI setiap 2-3 jam sekali, atau sesuai jam menyusui bayi biasanya. Memerah ASI dapat membantu mengosongkan payudara dan membuat permintaan produksi ASI yang lebih banyak. Dengan begitu maka proses menyusui Mama akan lebih lancar, secara perlahan ASI akan keluar lebih banyak daripada sebelumnya.

  1. Memperbaiki Pelekatan Menyusui

Bila pelekatan menyusui Mama tepat sumbatan akan mudah melebar sehingga ASI keluar lebih lancar. Selain itu, dilansir dari Verywell family, Mama bisa mengosongkan payudara penuh dengan menyusui Si Kecil dari satu sisi payudara kemudian menyusui dengan payudara di sisi lainnya pada sesi menyusui berikutnya. Mama juga disarankan untuk tidak terlalu sering berganti-ganti PD untuk memaksimalkan pengosongan PD dan menghancurkan sumbatan.

  1. Menghindari Stres

Hormon oksitosin berperan penting dalam produksi ASI. Stres yang Mama alami dapat menurunkan kadar hormon oksitosin yang akhirnya mempengaruhi pelepasan hormon oksitosin sehingga proses let down reflex sulit terjadi. 

Untuk mengatasinya Mama bisa menghindari hal-hal yang dapat memicu terjadinya stres berlebihan, membuat diri Mama lebih nyaman dengan menenangkan pikiran, dan melakukan aktivitas yang membuat Mama lebih tenang. Mama juga bisa mencoba melakukan pijat oksitosin, loh untuk membantu memperlancar ASI.

  1. Memijat Payudara

Melansir dari breastfeeding.support, memijat payudara dengan lembut dapat membantu memperlebar saluran ASI yang tersumbat dan mempersiapkan payudara untuk mengeluarkan ASI. Ini akan membuka jalan bagi ASI untuk mengalir keluar dengan lancar.

  1. Mengatur Posisi Menyusui

Dilansir dari Halodoc, saat menyusui Mama bisa mencoba dan memvariasikan berbagai posisi menyusui yang membuat Mama menjadi lebih nyaman. Ini bisa melancarkan saluran ASI yang tersumbat. Mama bisa menyusui dengan posisi berbaring dan mengatur posisi dagu Si Kecil tepat berada di bagian payudara yang sakit, ini akan membantu mengarahkan hisapan bayi langsung ke saluran ASI yang tersumbat.

Posisi menyusui dangle feeding juga bisa jadi pilihan saat Mama mengalami payudara penuh tapi ASI tidak keluar. Hal ini karena posisi ini membuat ASI mengikuti gravitasi dan lebih lancar keluar.

  1. Mengompres Payudara

Ketika terjadi penyumbatan saluran ASI, maka ASI tidak dapat mengalir dan keluar dari payudara dengan baik sehingga membuat payudara tetap penuh karena pengosongan ASI terjadi lebih lambat. Mama bisa mengatasi hal ini dengan cara mengompres payudara menggunakan air hangat untuk melancarkan aliran ASI Mama.

  1. Cukup Tidur

Mendapat waktu tidur yang cukup untuk busui sangat penting ya, Mam karena salah satu cara untuk memperlancar saluran ASI adalah dengan beristirahat dengan cukup. Jadi, usahakan agar Mama memiliki waktu tidur yang cukup, ya. Mama bisa meminta tolong pada Papa atau keluarga untuk bergantian menjaga Si Kecil agar Mama bisa beristirahat. Tidur yang cukup membantu aliran darah lebih lancar dan Mama lebih rileks. Saat rileks inilah pengeluaran ASI lebih lancar dan sumbatan dapat teratasi. Pastikan melakukan cara-cara lainnya terlebih dahulu ya, Ma.

  1. Mencukupi Asupan Cairan

Selama menyusui, busui harus menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik. Mengonsumsi lebih banyak air putih bisa membantu melancarkan aliran ASI sehingga saluran ASI yang tersumbat tidak akan terjadi. Idealnya, busui perlu minum air putih sebanyak 10 gelas setiap harinya.

  1. Memilih Ukuran Bra yang Tepat

Ukuran bra yang tidak tepat atau terlalu ketat dapat menyebabkan penyumbatan saluran ASI. Sangat disarankan bagi para busui untuk memilih dan memakai bra dengan ukuran yang tepat dan sedikit longgar agar payudara Mama memiliki ruang gerak yang lebih leluasa.

  1. Mempertimbangkan Penanganan Medis

Mam, jika penyumbatan saluran ASI yang Mama alami membuat Mama khawatir, Mama bisa mempertimbangkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi mengenai masalah tersebut. 

Hal ini agar mendapat penanganan medis bila penyumbatan tersebut membuat payudara Mama semakin mengalami pembengkakan yang parah. Sebaiknya Mama tidak mengonsumsi obat pereda rasa sakit apapun saat masih dalam masa menyusui maupun sebelum melakukan konsultasi, ya.

Mam, itu dia ulasan mengenai payudara penuh tetapi ASI tidak keluar dan 10 tips untuk mengatasinya. Berdasarkan penjelasan di atas, diharapkan Mama dapat melakukan pencegahan jika mengalami permasalahan tersebut serta mengatasi dengan mempraktikkan 10 tips di atas, ya. Semangat terus ya, Ma!

Writer: Fernika Windi

Editor: Mega Pratidina

Source:

Breast Engorgement Causes, Treatments, and Prevention (verywellfamily.com)

Engorgement Relief When Milk Won’t Flow (breastfeeding.support)

Penyebab Payudara Bengkak dan Cara Mengatasinya (alodokter.com)

Busui, Ini Cara Mengatasi Rasa Nyeri Akibat Saluran ASI Tersumbat (alodokter.com)

Payudara Terasa ‘Penuh’ Tapi ASI Tak Bisa Keluar? Bisa Jadi Ini Sebabnya (health.detik.com)

Q&A: Letdown or supply issue? (thebump.com)

Serba-serbi Peran Hormon Oksitosin dalam Proses Menyusui (haibunda.com)

Jangan Panik! Ini 9 Cara Melancarkan ASI yang Tersumbat | Orami

Mengalami Penyumbatan Saluran ASI, Ini Cara Mengatasinya (halodoc.com)

7 Cara Mengatasi Saluran ASI Tersumbat | Popmama.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *