fbpx

Dehidrasi adalah kondisi pada saat tubuh tidak mendapat cukup cairan sehingga kinerja organ tubuh terganggu. Dilansir dari laman mottchildren, bayi sangat rentan mengalami dehidrasi karena berat tubuhnya yang masih rendah. Hal tersebut ditambah dengan laju metabolisme pada bayi yang lebih tinggi daripada orang dewasa sehingga membutuhkan cairan yang lebih banyak. Dehidrasi pada bayi dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak ditangani dengan benar.

Dehidrasi pada bayi dapat disebabkan oleh demam, diare dan muntah, kurang minum, dan berkeringat. Dehidrasi pada bayi penting untuk diketahui sedini mungkin dengan melihat tanda-tandanya. Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk mengetahui tanda dehidrasi pada bayi sebagai berikut.

Tanda Dehidrasi pada Bayi

  1. Terdapat titik lunak (ubun-ubun) pada bagian atas kepala bayi yang baru lahir dan mata terlihat cekung

Tanda tersebut terjadi karena bayi mengalami muntah atau diare yang menyebabkan kekurangan cairan dalam tubuh.

  1. Tidur terlalu nyenyak dengan durasi yang sangat lama hingga melebihi batas

Dehidrasi dapat menyebabkan tubuh bayi lemas sehingga bayi cenderung untuk tidur dalam durasi yang lama melebihi batas normal.

  1. Sedikit menangis atau tanpa air mata

Bayi yang menangis dengan sedikit atau tanpa air mata dapat disebabkan karena tubuh kekurangan cairan untuk mensuplai air mata.

  1. Lebih rewel dan terlihat lelah serta tidak mau diajak bermain

Dehidrasi dapat menyebabkan bayi merasakan sakit pada bagian pencernaan sehingga mudah rewel dan menangis, terlihat lelah, serta tidak mau diajak bermain.

  1. Tangan dan kaki terasa dingin serta berubah warna

Tanda tersebut dapat terjadi karena bayi syok akibat demam. Selain tangan dan kaki terasa dingin, bayi juga dapat mengalami gejala lain seperti lemas, mengantuk, napas pendek, dan rewel.

  1. Mulut kering dan kulit tidak elastis

Kekurangan cairan dan kelembaban tubuh dapat menyebabkan bibir bayi terlihat kering atau pecah-pecah dan terkelupas. Selain itu, kekurangan cairan juga dapat menyebabkan kulit tidak elastis. Contohnya yaitu saat bayi dicubit perlahan, kulitnya tidak segera kembali ke bentuk semula.

  1. Popok kering selama 6 jam atau lebih

Kekurangan cairan dapat membuat tubuh bayi sedikit mengeluarkan urin. Hal tersebut menyebabkan popok bayi cenderung kering dalam durasi lama.

  1. Sembelit atau buang air besar keras dan lebih sedikit

Dehidrasi pada bayi berakibat pada pencernaan yang kekurangan cairan. Hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya sembelit atau buang air besar keras dan lebih sedikit.

  1. Pernapasan yang cepat dan pendek

Salah satu penyebab dehidrasi pada bayi adalah demam. Demam pada bayi dapat menyebabkan napas pendek yang berbahaya bagi tubuh.

  1. Detak jantung yang cepat

Dehidrasi pada bayi dapat menyebabkan tubuh kelelahan. Kelelahan tersebut mengakibatkan detak jantung bayi yang cepat.

Mama dapat mencegah dan mengatasi dehidrasi pada bayi dengan berbagai cara. Menyusui sesering mungkin adalah cara paling efektif untuk dilakukan bagi bayi, utamanya yang masih berusia kurang dari 6 bulan. Untuk bayi yang berusia lebih dari 6 bulan, Mama dapat memberikan cairan seperti oralit. Jika bayi muntah, Mama dapat memberikan cairan dalam jumlah sedikit namun sering. Sesendok cairan tiap 10 menit dapat Mama berikan selama beberapa jam pada bayi dan dapat menambah intensitasnya jika bayi sudah terlihat membaik.

Nah, itulah beberapa tanda dehidrasi pada bayi yang perlu Mama ketahui. Adakah diantara Mama yang bayinya pernah mengalami dehidrasi? SHARE cerita Mama dong.

Penulis: Luqmanul Hakim

Editor: Mega Pratidina

Source:

https://www.alodokter.com/kenali-tanda-tanda-bayi-mengalami-dehidrasi

https://www.nhs.uk/conditions/dehydration/

https://www.healthline.com/health/baby/dehydration-in-babies

https://www.sehatq.com/artikel/lemas-dan-mata-cekung-kenali-tanda-tanda-bayi-dehidrasi-yang-patut-diwaspadai/amp

https://www.mottchildren.org/health-library/dehyd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *